Pola lantai garis lurus dapat dilakukan pada jenis penyajian tari berpasangan atau kelompok. Contoh tarian tradisional yang menggunakan pola lantai garis lurus horizontal yaitu tari Gantar dari Kalimantan Timur, tari Ratoe Jaro dari Aceh, tari Srimpi Pandelori dari Yogyakarta, tari Baris Cengkedan dari Bali, dan tari Beskalan Putri dari Malang. Secara sederhana, pola lantai vertikal ini mempunyai makna yaitu sebuah hubungan yang menggambarkan seorang individu satu dengan individu lainnya. Contohnya yaitu Tari Baris Cengkedan dari Bali, dan Tari Yospan dari Papua. Tari Baris merupakan tari tradisional asal Bali. Berdasarkan informasi dari Kidung Sunda, tari ini sudah ada pertama kali diciptakan di abad ke-16 atau tepatnya pada tahun 1550 Masehi. Pencipta Tari Baris itu sendiri masih belum diketahui, meskipun ada beberapa jenis Tari Baris di Bali yang sudah diketahui siapa penciptanya. 1. Agem Agem adalah gerakan utama dan awalan yang dimulai dengan posisi tubuh tegap. Lalu, kedua bahu naik dengan posisi kedua tangan sejajar sampai siku serta lengan bawah ke depan dan posisi jari njrinjing. 2. Ngombak Lantang Penari akan membuka tangannya sesuai dengan gerakan tombak yang dibawa. Tari Baris Cengkedan merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai vertikal di mana menjelaskan tentang gambaran pahlawan Bali yang menampilkan kejantanan sebelum pergi ke medan Tari Andun merupakan jenis tari yang menggunakan pola lantai melingkar. tari ini memberikan makna atas ucapan rasa syukur terhadap hasil panen yang melimpah Tari serimpi dari tarian Jawa Tengah; Tari baris cengkedan dari Bali; Tari pasambahan dari Sumatera Barat. 2. Pola Lantai Horizontal. Pada dasarnya, pola lantai horizontal ini hampir sama seperti pola lantai lurus vertikal, yaitu berupa pola lantai bergaris lurus. PkAlMh.

pola lantai tari baris cengkedan bali